Hembus angin
Nanar menampar wajah yang lelah
Mengingat hati yang gundah
Mentari
Meski perlahan kan menepi di peraduan senja
Ia tak letih untuk kembali
Tak juga hilang terik yang membekas
Mesti berganti lembar hari
Dinding luka masih berlumur pasrah
Terperangkap dalam lembah duka
Tak juga temukan arah kembali
Pada diri yang mampu hadirkan senyuman
No comments:
Post a Comment
Untuk berdiskusi, komentar, pertanyaan, saran atau menambahkan. Silahkan gunakan kolom komentar yang telah disediakan. Terlepas dari itu, pergunakanlah bahasa yang baik, sopan dan bijak serta tidak mengandung unsur SARA atau ujaran kebencian. Terima Kasih.